I
Barang siapa di antara hamba-hamba Allah yang tidak percaya kepada kuasa dan kasih sayangNya, hendaklah cepat-cepat mencari tuhan yang lain dan meminta perlindungan dari tuhannya itu
II
Barang siapa di antara hamba-hamba Allah yang cemas kepada nasibnya karena ragu terhadap keindahan takdir Allah, hendaklah cepat-cepat meninggalkan bumi dan alam semesta yang ini dan melamar untuk bertempat tinggal di bumi dan alam semesta tuhannya itu
III
Barang siapa di antara hamba-hamba Allah yang merasa gugup akan penghidupannya karena meremehkan kemuliaan Allah, hendaklah cepat-cepat berhijrah dari hamparan rumah Allah dan memohon perlindungan dan sandang pangan dari tuhannya itu
IV
Barang siapa di antara hamba-hamba, yang bersikap acuh tak acuh kepada kekasih Allah, yang merendahkan wali dan auliya’ Allah, yang meremehkan simpanan rahasia-rahasia Allah di balik segala sesuatu yang diabaikan oleh manusia, hendaklah bersiap-siap untuk mendengar suara genderang perang yang ditabuh oleh para Malaikat-Nya
V
Kalau di dalam kepalamu terdapat akal
Kalau engkau mempekerjakan pikiran sehingga engkau mengerti
bahwa engkau tidak sanggup menciptakan dirimu sendiri
bahwa engkau tidak sanggup menghidupkan jantungmu sendiri
tidak sanggup menggenggam dan menjaga nyawamu sendiri
tidak sanggup menumbuhkan barang sehelai rambutmu sendiri
tidak sanggup meramu barang setetes dari darahmu sendiri
tidak sanggup menguasai nasibmu sendiri
tidak sanggup mengetahui kapan engkau mati
Sebelum tiba sesuatu yang melumpuhkan kakimu
Sebelum tiba kejadian yang mengagetkan otakmu
Sebelum tiba peristiwa yang membuntu arah langkahmu
Sebelum tiba waqi’ah yang menggelapkan hidupmu
bersegeralah mengucapkan pengakuan
Kalau engkau mempekerjakan pikiran sehingga engkau mengerti
bahwa engkau tidak sanggup menciptakan dirimu sendiri
bahwa engkau tidak sanggup menghidupkan jantungmu sendiri
tidak sanggup menggenggam dan menjaga nyawamu sendiri
tidak sanggup menumbuhkan barang sehelai rambutmu sendiri
tidak sanggup meramu barang setetes dari darahmu sendiri
tidak sanggup menguasai nasibmu sendiri
tidak sanggup mengetahui kapan engkau mati
Sebelum tiba sesuatu yang melumpuhkan kakimu
Sebelum tiba kejadian yang mengagetkan otakmu
Sebelum tiba peristiwa yang membuntu arah langkahmu
Sebelum tiba waqi’ah yang menggelapkan hidupmu
bersegeralah mengucapkan pengakuan
VI
Barang siapa kakinya menapak di atas tanah
dan tidak ingat siapa yang menciptakannya
Barang siapa menghirup udara, menikmati hembusan angin
dan tidak ingat siapa yang meniupkannya
Barang siapa mereguk air
dan tidak ingat siapa pemiliknya
Barang siapa memetik buah dari tanam-tanaman
dan tidak ingat siapa yang menumbuhkannya
Barang siapa yang menggali tambang-tambang
dan tidak ingat siapa yang menyediakannya
Barang siapa menyalakan api dan menggali pancaran cahaya
dan tidak ingat siapa yang mengolah sumbernya
Barang siapa memandangi gunung, menatap langit
Barang siapa mengembarai ruang, menelusuri waktu
dan tidak ingat siapa pangkal muasal dan ujung tibanya
Sebelum tiba sesuatu yang tak pernah disangka-sangkanya
Sebelum tiba kejadian yang tak pernah diperhitungkannya
Sebelum tiba peristiwa yang membuatnya menangis sia-sia
Sebelum tiba waqi’ah yang mengiris meremas-remas nasibnya
Bersegeralah membungkukkan badan, menundukkan kepala
Memejamkan mata dan memerangi keangkuhan hatinya
dan tidak ingat siapa yang menciptakannya
Barang siapa menghirup udara, menikmati hembusan angin
dan tidak ingat siapa yang meniupkannya
Barang siapa mereguk air
dan tidak ingat siapa pemiliknya
Barang siapa memetik buah dari tanam-tanaman
dan tidak ingat siapa yang menumbuhkannya
Barang siapa yang menggali tambang-tambang
dan tidak ingat siapa yang menyediakannya
Barang siapa menyalakan api dan menggali pancaran cahaya
dan tidak ingat siapa yang mengolah sumbernya
Barang siapa memandangi gunung, menatap langit
Barang siapa mengembarai ruang, menelusuri waktu
dan tidak ingat siapa pangkal muasal dan ujung tibanya
Sebelum tiba sesuatu yang tak pernah disangka-sangkanya
Sebelum tiba kejadian yang tak pernah diperhitungkannya
Sebelum tiba peristiwa yang membuatnya menangis sia-sia
Sebelum tiba waqi’ah yang mengiris meremas-remas nasibnya
Bersegeralah membungkukkan badan, menundukkan kepala
Memejamkan mata dan memerangi keangkuhan hatinya
VII
Siapa mengetahui Kekasih Sejati yang paling mencintainya
Bersegeralah menyatakan bahwa hanya Ia pulalah muara segala cintanya
Siapa maha penghibur hati yang senyata-nyatanya
Bersegeralah menyanyikan lagu-lagu yang diutamakan kepadaNya
Siapa mengetahui makhluk yang paling dicintai dan paling mencintainya
Sehingga cahaya cintaNya ditaburkan ke mahkota kemuliaan kekasihNya itu
Sehingga nyatalah kepalsuan segala tokoh, berhala dan idola
Bersegeralah meniadakan diri sendiri, melebur jadi taburan cintaNya
yang merahmati seluruh semesta maupun ruang-ruang gaib di luarnya
Bersegeralah menyatakan bahwa hanya Ia pulalah muara segala cintanya
Siapa maha penghibur hati yang senyata-nyatanya
Bersegeralah menyanyikan lagu-lagu yang diutamakan kepadaNya
Siapa mengetahui makhluk yang paling dicintai dan paling mencintainya
Sehingga cahaya cintaNya ditaburkan ke mahkota kemuliaan kekasihNya itu
Sehingga nyatalah kepalsuan segala tokoh, berhala dan idola
Bersegeralah meniadakan diri sendiri, melebur jadi taburan cintaNya
yang merahmati seluruh semesta maupun ruang-ruang gaib di luarnya
Oleh : Emha Ainun Nadjib