Monday 22 August 2011

Pakan Itik Dari Bahan Baku Nabati


gambar dipinjam dari : sini
Buat sobat yang beternak itik petelur, tentunya akan sedikit pusing saat harga pakan dari sentrat melambung tinggi apalagi jika modal yang dipakai pas-pas an. Nah, untuk mengakali hal tersebut sobat bisa menggunakan pakan nabati ini sebagai alternatif pakan yang bisa sobat pakai sebagai kombinasi pakan agar tidak terlalu menguras kantong.. :)
1. Dedak Padi
Dedak padi ada dua jenis, yaitu dedak halus (bekatul) dan dedak kasar. Dedak yang paling baik adalah dedak halus yang didapat dari proses penyosohan beras yang memiliki kandungan gizi antara lain protein 11,35%; lemak 12,15%; karbohidrat 28,62%; abu 10,5%; serat kasar 24,46%; air 10,15%; serta energi metabolisme sebesar 1.890 kkal/kg. Dedak sebaiknya diberikan kepada anak itik dan itik dara sebesar 60% dari jumlah ransum atau pakan yang diberikan. Sementara itu, untuk itik dewasa sebanyak 40% dari total ransum yang diberikan.
2. Dedak Gandum
Dedak gandum merupakan hasil samping perusahaan tepung terigu. Tepung atau dedak yang paling baik untuk pakan ternak adalah white pollard yang memiliki kandungan protein 11,99%; lemak 1,48%; karbohidrat 64,75%; abu 0,64%; serat kasar 3,75%; dan air 17,35%. Kandungan nutrisinya cukup baik dengan energi metabolisme 1.140 kkal/kg. Meskipun demikian, white pollard jarang dimanfaatkan untuk pakan itik oleh para peternak, karena ketiadaan atau keterbatasan barangnya.
3. Jagung
Ada dua jenis jagung yang cocok untuk itik, yaitu jagung kuning yang mengandung protein dan energi tinggi, tetapi daya lekatnya rendah dan jagung putih yang mengandung protein dan energi rendah, tetapi daya lekatnya tinggi. Jagung kuning memiliki kandungan protein 8-9%, lemak 3-4%, asam amino 90-95%, dan energi metabolisme sebesar 3.394 kkal /kg. Sementara itu, jagung putih memiliki kandungan nutrisi bahan kering 86%, protein 8,6%, kalsium 0,02%, dan fosfor 0,26%. Sebaiknya jagung putih diberikan kepada anak itik dan itik dara sebesar 60%, serta itik dewasa 40% dari total ransum.
4. Cantel atau Sorgum
Umumnya cantel atau sorgum berwarna merah, putih, atau kecokelatan. Namun, cantel berwarna putih lebih banyak digunakan dibandingkan dengan warna lain. Cantel mempunyai zat tanin yang dapat menghambat pertumbuhan, sehingga harus ditambah metionin atau dilakukan
penyosohan yang benar. Kandungan gizinya terdiri dari pro¬tein 13,0%; lemak 2,05%; karbohidrat 47,85%; abu 12,6%; serat kasar 13,5%; dan air 10,64%.
Cantel atau sorgum memiliki kandungan energi sebesar 3255 kkal/kg. Sorgum ini sangat potensial untuk bahan baku pakan ternak karena kandungan nutrisinya yang baik. Namun, yang menjadi kendala adalah tidak semua daerah di Indonesia mengusahakan penanaman sorgum, sehingga ada keterbatasan dalam penyuplaian bahan baku ini. Kendala ini menjadi alasan sorgum jarang digunakan dalam pembuatan pakan itik.
5. Tepung Terigu
Tepung terigu berasal dari biji gandum. Tepung ini berfungsi sebagai bahan perekat dengan kandungan pro¬tein 8,9%; lemak 1,3%; karbohidrat 77,3%; abu 0,06%; dan air 13,25%. Tepung terigu juga jarang digunakan untuk pembuatan pakan itik.
6. Tepung Gaplek
Tepung gaplek atau tapioka memiliki kandungan pro¬tein 2-2,5%. Idealnya, tepung ini diberikan kepada anak itik dan itik dara sebesar 10%, serta itik dewasa 15% dari total ransum.
7. Tepung Kedelai
Tepung kedelai mengandung lisin asam amino yang paling esensial dan aromanya lebih sedap dibandingkan dengan jenis tepung lainnya. Idealnya diberikan sekitar 10% dari total ransum. Kekurangan tepung ini adalah mengandung zat yang dapat menghambat enzim tripsin. Kekurangan ini bisa diatasi dengan cara dimasak. Kandungan gizinya terdiri dari protein 39,6%; lemak 14,3%, karbohidrat 29,5%; abu 5,4%; serat 2,8%; dan air 8,4%.
8. Tepung Ampas Tahu
Kandungan gizi tepung ampas tahu di antaranya pro¬tein 23,55%; lemak 5,54%; karbohidrat 26,92%; abu 17,03%; serat kasar 16,53%; dan air 10,43%.
9. Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa adalah ampas dari proses pembuatan minyak kelapa. Kandungan gizinya antara lain protein 17,09%; lemak 9,44%; karbohidrat 23,77%; abu 5,92%; serat kasar 30,4%; dan air 13,35%. Energi metabolismenya sebesar 3.600 kkal/kg. Idealnya, diberikan kepada anak itik, itik dara, dan itik dewasa sebanyak 15% dari total ransum yang diberikan.
10. Bungkil Biji Kapuk atau Biji Buah Randu
Bungkil biji kapuk memiliki kelemahan, yakni mengandung zat siklo-propenoid yang bersifat racun bius. Biasanya, cara menghilangkan racun ini adalah dengan pemanasan terlebih dahulu sebelum dicampurkan dalam pakan. Sebaiknya diberikan kepada itik kurang dari 3% dari total pakan. Kandungan gizinya antara lain protein 27,4%; lemak 5,6%; karbohidrat 18,6%; abu 7,3%; serat kasa 25,3%; dan air 6,1 %.
11. Bungkil Biji Kapas
Bungkil biji kapas merupakan limbah minyak kapas. Kelemahannya bungkil ini adalah mengandung zat gosipol yang bersifat sebagai racun yang bisa merusak hati dan menyebabkan perdarahan atau pembengkakan pada jaringan tubuh. Karenanya, sebaiknya sebelum diberikan kepada itik harus dimasak terlebih dulu. Kandungan gizinya antara lain berupa protein 19,4%; lemak 19,5%; asam lemak linoleat 47,8%, asam lemak palmitat 23,4%; dan asam lemak oleat 22,9%.
12. Bungkil Kedelai
Bungkil kedelai mengandung protein 40-50%; serat kasar 6-7%, kalsium sekitar 0,11%; dan fosfor lebih dari 0,65%. Di samping itu, memiliki energi metabolisme sebesar 2.890 kkal/kg. Bungkil kedelai sebaiknya diberikan kepada anak itik berumur 0-6 minggu sebanyak 20% dari total pakan.
13. Bungkil Kacang Tanah
Bungkil kacang tanah memiliki kandungan protein 30— 35%, lemak kasar 1-1,5%, dan konsentrat kasar 13-13,5%. Memiliki energi metabolisme sebesar 2.200 kkal/kg. Pemberiannya kepada anak itik, itik dara, dan dewasa maksimum 15% dari total ransum.
14. Tepung Daun Pepaya
Kandungan gizi daun pepaya belum dapat diketahui dengan pasti, tetapi perlu diberikan kepada itik maksimum 5% dari total ransum.
15. Tepung Daun Turi
Tepung daun turi bisa diberikan kepada itik maksimum 5% dari total ransum. Kelemahan tepung ini adalah mengandung senyawa beracun berupa asam biru (HCN), lusein, dan alkoloid-alkoloid lainnya. Cara mengatasi senyawa-senyawa beracun adalah sebelum dijadikan tepung, daun turi terlebih dahulu dikeringkan di bawah sinar matahari, baru kemudian digiling. Kandungan gizinya terdiri dari protein 27,54%; lemak 4,73%; karbohidrat 21,30%; abu 20,45%; serat kasar 14,01%; dan air 11,97%.
16. Tepung Daun Lamtoro
Tepung daun lamtoro memiliki kelemahan karena mengandung mimosin.

Sumber : Panduan Beternak Itik Petelur secara Intensif ,Oleh Elang Ilik Martawijaya, Eko Martanto, & Netti Tinaprilla. PT Agromedia Pustaka.Tangerang.2004

No comments:

Post a Comment