Saturday, 30 April 2011

Tanpamu

Tanpamu, aku hanya akan seperti

langit hilang biru
wajah hilang senyum
gitar hilang nada
vokalis hilang suara..

Puisi - Puisi Rabindranath Tagore (4)

TUKANG BATU 


gambar dipinjam dari : indonesiadiscovery.net
Engkau kira aku anak kecil, ibu, tetapi engkau keliru, karena aku adalah Noto, tukang batu, dan aku berusia tiha tahun. 
Tiap pagi aku naik kereta dan pergi ke kota dan aku susun batu demi batu dengan kapur dan semen dan mendirikan tembok seperti gambar menangkap aku. 
Engkau kira aku bermain rumah-rumahan dengan kerikil dan batu-batu, tetapi aku katakana kepadamu aku mendirikan rumah sungguh-sungguh. 
Ini bukan rumah-rumah kecil karena aku dirikan tiga tingkat dan tiang-tiang yang kuar. 
Tetapi bila engkau tanyakan kepadamu mengapa aku berhenti di sana dan mengapa aku tiada melanjutkan membangun tingkat demi tingkat sehingga atapnya mencapai bintang-bintang, aku yakin aku tiada dapat mengatakan kepadamu dan aku meherani diriku sendiri mengapa aku akan berhenti di mana saja pada segala. 
Aku naiki perancah isa saja aku suka dan ini adalah kegembiraan yang lebih besar daripada hanya bermain-main. Aku mendengar pekerja-pekerja lelaki dan perempuan bernyanyi-nyanyi dalam bekerja dan memalu dan meratapkan atap, gerobak-gerobak berderak-derak sepanjang jalan-jalan, dan musik jalan dari pedagang-pedagang dan penjual-penjual barang logam dan buah-buahan; pada petang hari kanak-kanak lari pulang dari sekolah dan gagak-gagak terbang berkoak-koak ke sarangnya. 
Engkau, Ibu, aku tinggal di dusun kecil di tepi telaga. 
Tetapi bila engkau tanyakan kepadaku mengapa aku tinggal dalam sebuah gubuk beratap jerami sedangkan aku bisa mendirikan rumah-rumah besar dari batu dan mengapa rumahku tidka akan yang terbesar dari semuanya, aku yakin aku tiada dapat mengatakan kepadamu. 



PANGGILAN HIDUP

JIka gong berdegung sepuluh kali di pagi hari dan aku berjalan menuju sekolah, bertemulah aku setiap haru dengan penjual kelontong yang berteriak, “Manik! Manik batu!”
Tak ada yang memburu dia, tak ada jalan yang harus di tempuh, tak ada tem[pat ke mana ia harus pergi.
Aku ingin jadi penjual kelontong yang menghabiskan hari-harinya di jalanan sambil berteriak, Manik! Manik batu!”
JIka sore hari pukul empat aku pulang dari sekolah, kulihat dari gerbang masuk tukang kebun sedang menyabit rumput di halaman.
Ia bekerja sesuka hatinya, mengotori bajunya dengan debu, berjemur dibawah panas matahari, kehujanan tanpa seorang pun melarangnya.
Aku ingin jadi tukang kebun yang bekerja sesuka hari, dan tak seorang melarangku.
Jika malam tiba dan ibu menyuruhku tidur, kulihat lewat jendela, peronda malam bolak-balik di gang.
Jalanan gelap, dan sepi, dan lampu pasar tegak bagai raksasa bermata merah di tengah kepalanya.
Peronda itu berjalan membawa lampunya bersama baying-bayangnya, dan ia tak pernah tidur selama hidupnya.
Aku ingin jadi peronda dan berjalan di jalanan sepanjang malam sambil menghalai baying-bayang dengan lampuku. 



TAMU

Lama tiada tamu berkunjung ke rumah, pintu-pintuku tertutup, jendela terpalang; kupikir malam-malamku akan sepi.
Ketika mataku kubuka kusaksikan gelap telah lenyap.
Aku bangkit dan lari kemudian kulihat batu gapura rumah ku hancur, dan lewat pintu terbuka angin dan cahanyamu mengibarkan bendera-benderanya.
Dulu ketika aku jadi tawanan di rumahku sendiri, dan pintu-pintu tertutup, hatiku senantiasa ingin melarikan diri dan pergi mengembara.
Kini aku masih saja duduk di muka gapuraku yang hancur, menunggu kehadiranmu.
Kini kau telah mengikatku dengan kebebasanku. 

Friday, 29 April 2011

Puisi - Puisi Rabindranath Tagore (3)

Nukilan No 28, Tukang Kebun

Matamu yang mengandung tanya itu duka. Ia mencari-cari hendak mengetahui isi hatiku, bagai bulan hendak menduga laut.
Telah kusingkapkan hidupku seluruhnya di mukamatamu, tak ada lagi yang tersembunyi atau tertahan. Itulah sebabnya mengapa tak kautahu aku.
Jika hidupku hanya sebutir permata, akan dapat kupecahkan jadi seratus keping dan kurangkai jadi seutas rantai untuk ku kalungkan di lehermu.
Jika ia hanya sekuntum bunga, bundar dan kecildan indah, akan dapat kupetik dari tangkainya untuk kusematkan di rambutmu.
Tetapi ia adalah hati, kekasihku. Di manakah pantai dan dasarnya?
Kau tak tahu batas-batas kerajaan ini, selama kau jadi ratunya.
Jika ia hanya sejenak kesenangan, ia akan mengembang jadi senyuman ringan, dan akan dapat kau lihat dan kau baca dalam sekejap.
Jika ia semata-mata hanya kepedihan, ia akan mencerna jadi airmata bening mengaca, membiaskan rahasianya yang terdalam,tanpa kata.
Tetapi ia adalah cinta, kekasihku.
Kesenangan dan kepedihannya tak berbatas, dantak ada akhirnya kepapaan dan kemewahannya.
Ia dekat padamu seperti hidupmu sendiri,tetapi kau tak pernah dapat mengetahuinya benar-benar.

Nukilan 33, "Tukang Kebun"


Aku cinta padamu, kekasih. Maafkan aku karena cintaku.
Seperti burung kehilangan arahnya, aku tertangkap.
Bila hatiku berguncang, ia pun kehilangan cadarnya
dan telanjanglah. Selimuti dia dengan sayang, kekasih,
dan maafkan aku karena cintaku.
Jika tak dapat engkau mencintai aku, kekasih,
maafkan aku karena pedihku.
Jangan memandang aku dengan marah dari jauh.
Aku akan kembali diam-diam ke sudutku
dan duduk dalam gelap.
Dengan kedua belah tanganku akan kututup maluku yang telanjang.
Palingkan wajahmu dariku, kekasih, dan maafkan aku karena pedihku.
 Jika engkau mencintai aku, kekasih, maafkan aku karena girangku.
Bila hatiku dihanyutkan pasang kebahagiaan, jangan senyumi penyerahanku yang berbahaya itu.
Bila aku duduk di atas tahtaku dan memerintah kau dengan tirani kasihku,
bila aku bagai dewi memberikan anugerahku kepadamu, terimalah pula rasa banggaku, kekasih,
dan maafkan aku karena girangku.

Nukilan ke-41 “Tukang Kebun” 


Ingin aku mengucapkan kata-kata terdalam yang mesti kuucapkan padamu; tetapi tak berani aku, karena takut, engkau akan tertawa.
Itulah sebabnya mengapa kutertawakan diriku sendiri dan kuremukkan rahasiaku dalam bergurau.
Kuringankan kepedihanku, karena takut, engkau akan membuatnya demikian pula.

Ingin aku menyampaikan kata-kata paling benar yang ingin kusampaikan padamu; tetapi tak berani aku, karena takut kalau engkau tak mau mempercayainya.
Itulah sebabnya mengapa kusamarkan kata-kataku dalam dusta, mengatakan yang sebaliknya dari apa yang kumaksud.
Kubuat kepedihanku aneh kelihatan, karena takut, engkau akan membuatnya demikian pula.

Ingin aku memakai kata-kata paling tepat yang kusediakan bagimu; tetapi tak berani aku, karena takut, aku tak akan terbalas dengan harga yang setara.
Itulah sebabnya kusampaikan kata-kata keras padamu dan kubanggakan kekuatanku yang kukuh padu.
Kulukai engkau, karena takut, engkau tak pernah mengenal kepedihan sedikit  juga.

Ingin aku duduk membisu di dekatmu; tetapi tak berani aku, takut kalau hatiku terluncur ke bibirku.
Itulah sebabnya mengapa aku bicara dan mengoceh dengan ringannya dan menyembunyikan hatiku di balik kata-kata.
Kuperlakukan kepedihanku dengan kasar, karena takut, engkau akan memperlakukannya demikian pula.

Ingin aku pergi menjauh dari sisimu; tetapi tak berani aku, karena takut kecemasanku akan terbuka bagimu.
Itulah sebabnya mengapa kutegakkan kepalaku tinggi-tinggi, dan tak peduli datang aku ke hadapanmu.
Tusukan terus menerus dari matamu membuat kepedihanku segar selalu.

Nukilan ke-46 “Tukang Kebun”



Engkau meninggalkan aku dan meneruskan jalanmu.
Kukira aku akan meratapimu dan menempatkan arca rupamu semata dalam hatiku, terbuat dari nyanyian kencana.
Tetapi ah, nasibku yang buruk, alangkah singkatnya waktu.
Keremajaan susut tahun demi tahun; hari-hari musim semi melintas cepat;bunga-bunga yang rapuh mati dengan rela, dan si bijak memperingatkan padaku, bahwa hidup ini hanya setitik embun di atas bunga seroja.
Akankah kulalaikan semua ini untuk memikirkan seorang yang telah berpaling dariku?
Akan kasar dan bodohlah itu, karena waktu itu singkat.
Maka datanglah, malam-malamku berhujan dengan kaki-kaki gemertap;senyumlah, musim gugurku kencana; datanglah, bulan april yang lalai, menebar-tebarkan ciumanmu merata.
Engkau datang, dan engkau, dan engkau juga!
Kekasihku semua, kalian tahu, kita sesama fana.
Adalah bijak, mematahkan hati sendiri untuk seorang, yang menjauhkan hatinya? Karena waktu itu singkat.
Adalah enak duduk di sudut merenungkan dan menuliskan dalam sajak, bahwa engkau seluruh duniaku.
Adalah megah mendekap kesedihan sendirian dan memastikan tak akan terlipur.
Tetapi seraut wajah segar mengintai lewat pintuku dan membukakan matanya memandang mataku.
Aku pun hanya dapat menghapus air mataku dan mengubah nada laguku.
Karena waktu itu singkat.

Puisi - Puisi Rabindranath Tagore (2)


Suatu Hari Masa Kanak-Kanakku
Suatu hari masa kanak-kanakku aku harus berpikir, di situ aku lepaskan
sebuah kapal kecil di selokan.
Itu bulan Juli musim hujan: Aku sendiri dan gembira dengan permainan itu.
Aku renangkan kapal kecilku di selokan.
Namun tiba-tiba petir menyambar langit begitu keras, angin datang dan meliuk deras.
Sungai kecil mengalirkan air lumpur, meluap sungai kecil itu dan tenggelam
kapalku. Dengan pikiran kalut, kegembiraanku berakhir, karena badai datang.
Semua kejengkelan terpendam dalam.
Telah lewat hari bulan Juli suram itu; aku bayangkan semua permainanku yang telah sirna.
Nasibku aku ratapi dalam keusilan, yang kumainkan; tapi tiba-tiba aku
teringat kapal kecilku dari kertas, yang tenggelam di air.
Kau Tinggalkan Aku
Seorang gadis buta suatu pagi di kebun bunga dan menawarkan ku sebuah
untaian daun bunga teratai.
Aku kenakan di tengkuk dan menetes airmataku.
Ku cium bunga itu dan aku katakan pada gadis itu: "Kau buta seperti bunga itu.
Kau sendiri tak tahu keindahan buatanmu
Aku Berburu
Aku dalam perburuan kijang emas
Kalian suka tawa, kawan-kawanku, aku kejar kehadiran yang menggodaku
Lewat bukit dan lembah aku cepat melaju melalui negeri-negeri tak bernama,
karena memang aku sedang memburu kijang emas.
Kalian datang, belanja di pasar dan terus pulang mengisi barang, tapi aku
terpesona rasa angin tak berasal, aku tak tahu kapan dan dimana.
Tak perlu khawatir sudah tahu hatiku; jauh dibelakangku aku tinggalkan milikku.
Lewat bukit dan lembah aku cepat melaju melalui negeri-negeri tak bernama,
karena memang aku sedang memburu kijang emas..

Puisi - Puisi Rabindranath Tagore (1)

Sekilas mengenai Rabindranath Tagore


Rabindranath Tagore, gambar dari thefamouspeople.com
Rabindranath Tagore adalah seorang, penyair, filsuf, seniman, musikus dan sastrawan Bengali. Ia terlahir dalam keluarga Brahmana Bengali, yaitu Brahmana yang tinggal di wilayah Bengali, daerah di anak benua India antara India dan Bangladesh. Tagore merupakan orang Asia pertama yang mendapat anugerah Nobel dalam bidang sastra (1913). Tagore lahir pada 7 Mei 1861 dan meninggal pada 7 Agustus 1941.


Tagore mulai menulis puisi sejak usia delapan tahun, ia menggunakan nama samaran “Bhanushingho” (Singa Matahari) untuk penerbitan karya puisinya yang pertama pada tahun 1877, dan menulis cerita pendek pertamanya pada usia enam belas tahun. Ia mengenyam pendidikan dasar di rumah (Home Schooling), dan tinggal di Shilaidaha, serta sering melakukan perjalanan panjang yang menjadikan ia seorang yang pragmatis dan tidak suka/patuh pada norma sosial dan adat.


Beberapa karya besarnya antara lain Gitanjali (Song Offerings), Gora (Fair-Faced), dan Ghare-Baire (The Home and the World), serta karya puisi, cerita pendek dan novel dikenal dan dikagumi dunia luas. Ia juga seorang reformis kebudayaan dan polymath yang memodernisasikan seni budaya di Benggala. Dua buah lagu dari aliran Rabindrasangeet (sebuah aliran lagu yang ia ciptakan) kini menjadi lagu kebangsaan Bangladesh (Amar Shonar Bangla) dan India (Jana Maha Gana).
Berikut ini adalah sedikit karya-karya beliau yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia



DOA
Memberkati hati kecil ini, jiwa ini putih yang telah memenangkan ciuman
surga bagi bumi kita.
Dia mencintai cahaya matahari, dia mencintai melihat nya wajah ibu.
Dia tidak belajar untuk membenci debu, dan berminat setelah emas.
Genggam dia untuk jantung Anda dan memberkati dia.
Dia telah datang ke negeri ini seratus jalan lintas.
Aku tidak tahu bagaimana dia memilih kamu dari orang-orang, datang ke pintu Anda,
dan memegang tangan Anda untuk meminta jalan.
Ia akan mengikuti Anda, tertawa berbicara, dan tidak diragukan lagi dalam hatinya.
Jauhkan kepercayaannya, memimpin dia lurus dan memberkatinya.
Meletakkan tangannya di kepalanya, dan berdoa bahwa meskipun gelombang
di bawah mengancam, namun napas dari atas dapat datang dan
mengisi layar dan menghembus dia ke surga perdamaian.
Lupakan dia tidak terburu-buru Anda, biarkan dia datang ke hati dan
memberkatinya.


PUISI KEHIDUPAN
Hidup ini diberikan kepada kita,
kita dapat dengan memberikannya.
Biarkan mati memiliki keabadian ketenaran,
namun keabadian yang hidup cinta.
Hidup kesalahan menangis untuk keindahan penyayang
yang dapat memodulasi isolasi mereka menjadi
harmoni dengan keseluruhan.
Hidup, seperti anak kecil, tertawa,
gemetar yang berderak kematian seperti berjalan.

PUISI TEPAT WAKTU
kupu-kupu tidak menghitung bulan tetapi saat,
dan memiliki cukup waktu.
Waktu adalah kekayaan perubahan,
tapi jam dalam parodi yang membuat perubahan tidak hanya dan kekayaan.
Biarkan hidup Anda ringan menari di tepi
seperti embun di ujung daun.

PUISI KECANTIKAN
Kecantikan adalah kebenaran itu tersenyum
ketika dia beholds wajahnya sendiri di
cermin sempurna.
Kecantikan adalah kebenaran itu tersenyum
ketika dia beholds wajahnya sendiri di cermin yang sempurna.
Kecantikan dalam harmoni yang sempurna ideal
yang universal yang dalam;
kebenaran pemahaman yang sempurna dari pikiran universal.

PUISI CINTA
Menghiasi Cinta itu sendiri;
ini bertujuan untuk membuktikan kegembiraan batin dengan keindahan lahiriah.
Cinta tidak mengajukan klaim kepemilikan,
tapi memberi kebebasan.
Cinta adalah sebuah misteri tanpa akhir,
untuk itu tidak ada lain untuk menjelaskannya.
hadiah Cinta tidak dapat diberikan,
itu menunggu untuk diterima

PUISI PERSATUAN
Makna yang dalam
persatuan adalah kekal heran.
Kami mencoba untuk mewujudkan kesatuan esensial dari dunia dengan sadar jiwa manusia;
kita belajar untuk melihat kesatuan yang disatukan
oleh satu Roh Abadi, yang kekuatannya menciptakan bumi, langit, dan bintang-bintang, dan pada saat yang sama menyinarkan pikiran kita dengan cahaya kesadaran yang bergerak dan keluar dalam kontinuitas terputus dengan dunia luar.

IZINKAN
Izinkan aku berdoa bukan agar terhindar dari
bahaya melainkan agar aku tiada takut
menghadapinya.
Izinkan aku memohon bukan agar
penderitaanku hilang melainkan agar hatiku
teguh menghadapinya,
Izinkan aku tidak mencari sekutu dalam
medan perjuangan hidupku melainkan
memperoleh kekuatanku sendiri.
Izinkan aku tidak mengidamkan dalam
ketakutan dan kegelisahan untuk diselamatkan
melainkan harapan dan kesabaran untuk
memenangkan kebebasanku,
Berkati aku sehingga aku tidak menjadi
pengecut, dengan merasakan kemurahan-Mu
dalam keberhasilanku semata; melainkan
biarkan aku menemukan genggaman tangan-Mu
dalam kegagalanku

Tuesday, 26 April 2011

Puisi Jalaluddin Rumi 12 - Kesucian Hati

gambar dipinjam dari :http://jumsanders.blogspot.com

Di manapun, jalan untuk mencapai kesucian hati
ialah melalui kerendahan hati.
Maka dia akan sampai pada jawaban “Ya” dalam pertanyaan
Bukankah Aku Tuhanmu?

Puisi Jalaluddin Rumi 11 - Lihatlah yang Terdalam


gambar dipinjam dari :
 http://errorwebdevlopment.wordpress.com/kembar-jaya-suryana/

Jangan kau seperti iblis,
Hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam.
Lihatlah di balik lumpur,
Beratus-ratus ribu taman yang indah!

Saturday, 23 April 2011

230411

Termenung sejenak di ujung sabtu pagi yang ranum oleh senyum cuaca,
mengeja cinta-cinta (baca:luka) yang begitu murah hati datang dan pergi..
wew, aku jd seperti kanak2 yang terpesona bunga..
Lalu tanpa sadar memetiknya sebagai pembunuh..
Gomenasai....

Wednesday, 13 April 2011

Tabel Nilai-Nilai Sifat Logam, J.P Holman

Tabel ini mungkin akan sering dicari oleh teman-teman para mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Heat Transfer atau Perpindahan kalor, Harapan saya, semoga bermanfaat lah... :)


Sumber : JP Holman. Perpindahan Kalor. Jakarta. Erlangga.1994

Manfaat Mendoakan Orang Lain

Sobat-sobat,dahulu Kanjeng Nabi SAW pernah bertanya kepada para sahabat:Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang baik?
Lalu Kanjeng Nabi SAW bersabda:Do'akan orang lain,sesungguhnya setiap orang mukmin berdo'a untuk saudaranya,Allah akan mengirimkan seribu malaikat mendo'akan hal yang sama ia pintakan untuk saudaranya itu,mana yang lebih baik,do'a satu orang atau do'a seribu malaikat?Para sahabat menjawab:tentu do'a seribu malaikat Ya Rasulullah...
Barokallah!!! :)

Monday, 11 April 2011

Pagi di Bulan April

Pagi...
Hati kecil masih juga menarikan mimpi
juga caci maki..

Kubingkai dalam selinting tembakau dan cengkeh beraroma tropika,
dan dalam sulutan korek gas warna magenta..
perlahan kuhisap semua pedih dalam apinya..
SEMUAAA..
kurasa sesak dada dan kuhembuskan dalam tiupan berirama......

Hffffffff.........................................
legaa....

Jalan Menuju Gunung

Begitu banyak jalan menuju gunung,
Tapi bagi mereka yang sudah mencapai puncak,
Akan melihat bulan yang sama....

(O-Sensei)

Sunday, 10 April 2011

:)

Rumus yang harus dilaksanakan sekarang..,.

Be x Do = Have

Be : believe, mindset, character, attitude, mentality, dream etc 
Do : action
Have : result, goal

Bisakah Kita Jadi Manusia..??

Kita mungkin saja bisa lulus dari sebuah universitas ternama, menggondol gelar doktor, master, ataupun sarjana..
Tapi belum tentu lho kita bisa lulus menjadi seorang manusia...

Seorang manusia bisa disebut manusia jika dia bisa memanusiakan manusia lainnya, apa sih artinya?? Silahkan  sobat merenung sendiri.. heehe... sampai berapa jauh perenungan itu kalau didasari oleh hati yang jernih, kita akan sampai pada kesimpulan yang sama walau dengan kata-kata yang berbeda. :)

Saturday, 9 April 2011

Apa Yang Tak Mungkin Diwujudkan

Alhamdulillah, nemu motivasi luar biasa dari blog Om Hasan Aspahani..
Sebuah sajak dari Edgar A Guest


MEREKA bilang itu tak mungkin diwujudkan
      Tapi engkau dengan menyimpan tawa akan menjawab
bahwa "mungkin itu memang tak mungkin," tapi engkau
      tak akan mengatakan itu sampai engkau mencoba.
Maka engkau hadapi dengan segaris senyuman di wajahmu.
      Engkau ragu dan cemas untuk mewujudkan itu.
Tapi, engkau mulai bernyanyi dan engkau datangi yang 
      tak mungkin itu, lalu engkau mulai bekerja.

Mereka mengejek: "Oh, kau tak akan pernah bisa;
     Terbikti sudah, tak ada yang pernah bisa";
Tapi engkau buka jaketmu, dan engkau gantung topimu,
     Dan lihatlah, engkau mulai mengerjakannya,
Dengan tengadah dagu, dan sedikit seringai,
      Tanpa keraguan, tak hirau pada cemoohan 
Tapi engkau mulai bernyanyi dan engkau datangi
      yang tak mungkin itu, lalu engaku kerjakan.

Ribuan orang bilang itu tak mungkin dilakukan,
      Ribuan orang meramalkan kegagalan;
Ribuan orang - satu per satu - mengatakan padamu
      Bahaya yang menghadang untuk menggagalkan engkau.
Tapi hadapi saja dengan segaris senyuman,
      Gantung jaketmu dan hadapi tantangan itu;
Mulai bernyanyilah, raih apa yang "tak mungkin itu",
      dan engkau yang akan mewujudkannya...

Friday, 8 April 2011

Tiba-Tiba Saja

...................................
Tiba-tiba saja aku lahir ke dunia
bersinggungan dengannya membuat aku terkejut, tergagap, terpana...
lalu aku menangis sekuat yang aku bisa..
meratapi, mengapa aku mau dijadikan manusia

aku lupa dengan wajah cintaku..
aku lupa dengan janjiku dulu..
kegelapan yang pekat menyelimuti mata dan hatiku

lalu,...
kulihat keindahan itu di wajah dunia..
binar mata ku nanar menyetubuhi semua..
SEMUANYA...
hingga ejakulasi aku berkali-kali..

dan....
tiba-tiba saja aku sudah pergi dari dunia
aku lagi-lagi terkejut, tergagap, terpana..
oh, betapa mudah kagetnya aku...
kutemukan kembali wajah cintaku..
..........................................

Tuesday, 5 April 2011

Kutipan Favorit Dari Walt Disney

Kata-kata Mutiara Berikut adalah hasil dari proses perjalanan Walt Disney menuju kesuksesan. Lumayanlah buat motivasi agan2 yang sedang terpuruk, termasuk aku saat ini.. Hehe.. Cekidot  gan... :)





  • KEBAHAGIAAN AKAN TIMBUL DALAM DIRI KITA APABILA KITA MELAKUKAN SESUATU YANG BENAR-BENAR KITA SUKAI.




  • KEHIDUPAN ITU ADALAH SUATU PILIHAN. APAKAH KITA MAU HIDUP KAYA ATAU MISKIN, TERGANTUNG ATAS KEPUTUSAN DAN TINDAKAN KITA SEPENUHNYA SAAT INI.




  • TIDAK PEDULI SEBERAPA PARAH KEADAAN KITA SAAT INI, NAMUN KEADAAN PASTI AKAN BERUBAH LEBIH BAIK APABILA KITA MASIH MEMILIKI SATU HAL : HARAPAN.




  • KESUKSESAN DIMULAI KETIKA KITA MULAI MENCIPTAKAN IMPIAN JAUH KEDEPAN.
    DAN SAAT KITA BERKOMITMEN UNTUK MENCAPAI IMPIAN ITU, MAKA SELANJUTNYA IMPIAN ITU YANG AKAN MENJADI MAGNET DAN MENARIK KITA KESANA......