Suatu Hari Masa Kanak-KanakkuSuatu hari masa kanak-kanakku aku harus berpikir, di situ aku lepaskansebuah kapal kecil di selokan.Itu bulan Juli musim hujan: Aku sendiri dan gembira dengan permainan itu.Aku renangkan kapal kecilku di selokan.Namun tiba-tiba petir menyambar langit begitu keras, angin datang dan meliuk deras.Sungai kecil mengalirkan air lumpur, meluap sungai kecil itu dan tenggelamkapalku. Dengan pikiran kalut, kegembiraanku berakhir, karena badai datang.Semua kejengkelan terpendam dalam.Telah lewat hari bulan Juli suram itu; aku bayangkan semua permainanku yang telah sirna.Nasibku aku ratapi dalam keusilan, yang kumainkan; tapi tiba-tiba akuteringat kapal kecilku dari kertas, yang tenggelam di air.Kau Tinggalkan AkuSeorang gadis buta suatu pagi di kebun bunga dan menawarkan ku sebuahuntaian daun bunga teratai.Aku kenakan di tengkuk dan menetes airmataku.Ku cium bunga itu dan aku katakan pada gadis itu: "Kau buta seperti bunga itu.Kau sendiri tak tahu keindahan buatanmuAku BerburuAku dalam perburuan kijang emasKalian suka tawa, kawan-kawanku, aku kejar kehadiran yang menggodakuLewat bukit dan lembah aku cepat melaju melalui negeri-negeri tak bernama,karena memang aku sedang memburu kijang emas.Kalian datang, belanja di pasar dan terus pulang mengisi barang, tapi akuterpesona rasa angin tak berasal, aku tak tahu kapan dan dimana.Tak perlu khawatir sudah tahu hatiku; jauh dibelakangku aku tinggalkan milikku.Lewat bukit dan lembah aku cepat melaju melalui negeri-negeri tak bernama,karena memang aku sedang memburu kijang emas..
Friday, 29 April 2011
Puisi - Puisi Rabindranath Tagore (2)
Labels:
Puisi Impor
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment