PART I (Ketika harapan itu datang)
Mengenang senyummu dahulu, aku jadi berimajinasi tentang musim semi..
Tentang damainya pagi, tentang cerahnya mentari..
Harum rambutmu yang mengalun, mengingatkan aku dengan wangi mawar dan melati..
Hingga kubiarkan sejenak sepi menyanyi
Menatap matamu sekarang ,aku jadi teringat dengan malam..
Mungkin karena muram di sana merupa hitam jelaga..
Hmmm…
Kapan muram akan kembali digantikan senyuman??
Nov 28, 08
PART II ( Saat rindu mulai menyerang)
Ah…
Rasakan, raungkan, resapkan…
Rindu ini hampir membunuhku semalam
Kuselipkan galau diantara tuts – tuts keyboard..
Kuhunjamkan nanar mata ke sepasang bantal dan sehelai tikar
Hingga inginku menjadi dingin.
Saat adzan subuh memeluk tubuh..
Nov 30, 08
Part III ( mungkin sebuah akhir cerita)
Untuk : pujaan hatiku..
Pagi…
Senyummu kini telah kembali
Kau telah lalui malam - malam yang kelam
Kau telah hadapi badai angin yang paling dingin
Kini, fajar mulai mekar
Bukankah benar??
Kataku dahulu bahwa dunia ini berputar..
Untuk : Perihnya hatiku
Ah, kurasa sekarang…
Hidupku dan hidupmu bagai dua sisi mata uang
Aku bahagia kau temukan dia
Aku rela menjadi obatmu selama kau terluka
Tapi, mana bisa hati ini aku bohongi..
Kurasakan luka saat aku tertawa
Ha..ha…
Tak dapat kupercaya
Aku menangis dan tertawa pada saat yang sama
April 7, 2009
No comments:
Post a Comment